Jumat, 07 Desember 2012

7 Fakta Ajaib Hewan



Beragam jenis hewan yang ada di muka bumi ini memiliki berjuta kelebihannya yang memukau manusia, terlebih para pecinta dunia satwa. Bahkan kemampuan istimewa para hewan tersebut dapat di kategorikan sebagai keajaiban. Dan berikut ini 7 fakta ajaib hewan.

1. Tikus Bisa Masuk Melalui Lubang Yang Sangat Kecil



Diawali dengan fakta ajaib seekor tikus yang bisa masuk pada lubang sebesar bolpoin (pulpen). Ada bulan-bulan di musim panas, tikus biasanya hidup dan menetap di luar rumah, akan tetapi ketika suhu mulai mendingin mereka biasanya akan masuk ke rumah-rumah ataupun lubang-lubang untuk mencari kehangatan. Dan oleh karena lunaknya tulang mereka dan kemampuan mereka untuk mengerat, sebuah lubang sebesar bolpoin sekitar 6 mm atau ¼ inch bisa menjadi jalan bagi mereka untuk masuk.
Setelah berada didalam, mereka akan secara berkala mengerat hampir apapun termasuk beton, timah, dan plastik. Hal ini untuk menjaga agar gigi mereka yang terus tumbuh tetap pada ukuran yang nyaman. Bertentangan dengan pendapat pada umumnya, tikus biasanya tidak suka keju walaupun mereka kadang memakannya juga. Selain itu tikus juga bisa melompat setinggi 46 cm, berenang, merayap dari atas ke bawah atau sebaliknya. Kalau ingin mencegah tikus masuk ke rumahmu, periksa semua lubang sebesar bolpoin, karena bukan tidak mungkin bisa menjadi jalan tikus untuk masuk.


2. Tikus Tidak Bisa Muntah
Masih dengan fakta ajaib tentang tikus yang pada kenyataannya tidak bisa muntah ataupun bersendawa. Hal tersebut karena terbatasnya sekat antara dua perutnya dan ketidakmampuan mereka mongontrol otot diafragma yang di butuhkan unutk muntah ataupun bersendawa. Begitu juga halnya dengan kelinci dan marmut. Ini pula lah yang menyebabkan tikus mudah keracunan yang biasa sering di pakai untuk mengontrol populasi tikus. Karena ketidakmampuan ini, seekor tikus biasanya akan mencuil sedikit makanan untuk mencicipi apakah makanan tersebut membuatnya sakit karena mereka tidak bisa muntah tapi bisa merasakan bila ada hal yang tidak beres pada makanan. Jika mereka tidak merasa mual, selanjutnya mereka akan menghabiskan sisanya.

 
3. Kambing Memiliki Mata Segi Empat


Berikutnya adalah fakta ajaib tentang kambing. Tidak seperti makhluk pada umumnya, kambing memiliki mata segi empat. Bila semua membayangkan bahwa pupil mata memiliki bentuk bulat, akan tetapi kambing dan hampir semua hewan berkuku tunggal ternyata memiliki celah horizontal yang terlihat seperti segi empat.
Hal ini lah yang menyebabkan kambing memiliki pandangan seluas 320 hingga 340 derajat. Ini artinya mereka bisa melihat semua yang ada di sekelilingnya tanpa harus menengok. Oleh karenanya, hewan dengan pupil segi empat bisa melihat lebih baik pada malam hari, karena mereka memiliki pupil yang lebih lebar yang bisa menutup dengan baik pada siang hari untuk membatasi cahaya yang masuk



4. Titik Kebutaan Kuda
 
Berlanjut pada fakta ajaib dari kuda. Pada kenyataannya kuda tidak bisa melihat apapun yang berada tepat di hadapan mereka meski kuda memiliki pandangan yang luas yang juga merupakan mata yang paling besar dari seluruh mamalia darat. Sehingga mereka bisa memandang seluas lebih dari 350 derajat.
Tetapi mereka memiliki dua buah “Blind Spot” atau titik buta. Satu tepat di hadapannya, dan satu lagi tepat di belakang kepalanya. Secara detail, kuda juga buta akan warna merah dan memiliki rasio pandangan hanya sebesar 20:33 di bandingkan rasio pandangan manusia normal yang hanya 20:20











5. Gorilla Gorilla Gorilla



Fakta ajaib selanjutnya adalah tentang gorilla. Nama ilmiah gorilla sebenarnya adalah “gorilla gorilla gorilla”. Ini adalah nama ilmiah dari gorilla dataran rendah barat yang paling sering dilihat di kebun binatang dan yang paling umum. Namun karena beberapa alasan, seringkali nama-nama gorilla ini bercampur baur. Selain jenis “gorilla gorilla gorilla”, ada juga gorilla gunung dengan nama ilmiah “Gorilla beringei beringei” atau “Gorilla gorilla diehli”,Gorilla beringei graueri”.







  

6. Angsa Bisa Membunuh Manusia
  
Fakta ajaib hewan berikutnya adalah seekor angsa bisa mematahkan lengan manusia. Meski angsa bukan tergolong sebagai hewan buas, namun pada kenyataannya angsa juga dapat mengancam keselamatan manusia. Angsa sangat protektif terhadap anak-anaknya dan mereka akan menggunakan sayapnya yang sangat kuat untuk mengusir anjing dan terkadang juga manusia. Mereka memiliki bentang sayap sepanjang 2,75 meter.
Contoh kasusnya pernah terjadi pada tahun 2001. Seorang pemuda Irlandia mengalami patah lengan ketika mencoba membuat seekor angsa marah dan pada tahun berikutnya seseorang juga mengalami hal yang sama.




7. Laba-laba Sangat Rapuh



Dan fakta ajaib hewan yang terakhir adalah tentang tarantula. Pada umumnya tarantula tidak berbahaya bagi manusia meskipun memiliki gigitan yang menyakitkan. Bahkan ada sebagian tarantula yang dapat menembakkan rambut dari kaki mereka yang bisa melukai kulit manusia dan menyebabkan rasa yang tidak sangat nyaman.
Faktanya tarantula adalah termasuk hewan yang memiliki eksoskeleton, yaitu memiliki kerangka diluar tubuh seperti pada sebagian jenis udang dan kepiting. Dan mereka akan menangalkan eksoskeletonnya secara berkala, yakni biasanya menggeletak di atas punggungnya. Mereka akan menjadi sangat ganas dan menyerang apapun ketika mereka sedang menanggalkan eksoskeletonnya karena kondisinya yang sedang lemah. Dan eksoskeletonya tersebut sangat rapuh dan mudah pecah sehingga bila seekor tarantula telah di jatuhkan meskipun pada jarak rendah saja, ia akan pecah dan mati.





Kecoa Bisa Hidup Tanpa Kepala



Kecoa bisa hidup tanpa kepala
Mungkin Anda tidak pernah mengetahui jika kecoak yang banyak berkeliaran di sekeliling kita ternyata memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa. Ternyata kecoak bisa bertahan hidup selama sembilan hari tanpa kepala, Sebelum akhirnya mati karena kelaparan. Kalau demikian di mana letak nyawa kecoa.

Serangga Purba Nan Tangguh 
Tubuhnya kecil, mungil, tampak ringkih dan menjijikkan. Seringkali terlihat melintas di relung-relung gelap dapur, kamar tidur, kamar mandi… ia memang menyebar di sekitar lingkungan manusia. Siapa sangka penyusup memuakkan ini ternyata sudah bertahan hidup selama jutaan tahun di planet bumi!

Hanya sedikit spesies serangga yang mampu bertahan hidup seperti mahluk bernama kecoa ini. Ia memiliki sistem tubuh yang bisa beradaptasi dengan lingkungan paling ekstrem.

Pernahkah Anda menyadari bahwa kecoa bisa bertahan di hampir semua musim dan iklim di permukaan bumi? Ia bisa bertahan di iklim panas yang "membakar" atau dingin yang membeku. Kecoa juga mampu bertahan terhadap hampir semua efek radiasi termasuk nuklir. Hasil penelitian di bekas jatuhnya bom atom, kecoa-lah satu-satunya mahluk yang selamat dari efek radiasi nuklir tersebut.

Mungkin daya tahan yang luar biasa inilah yang membuatnya mampu bertahan di planet bumi ini selama 300 juta tahun lebih. Keberadaan kecoa sejak jaman purba itu dibuktikan dengan temuan fosil. Fosil kecoa yang tertua diidentifikasi dari periode Carboniferous diakhir periode Devonian sekitar 354-295 juta tahun lalu. Walau pun bentuk kecoa purba ini lebih mirip belalang.

Seandainya itu tidak cukup kuat, maka ada lagi fosil kecoa yang mirip dengan bentuk kecoa modern. Berdasarkan uji umur, fosil ini diperkirakan dari masa awal Cretaceous (sekitar 145-4 juta tahun lalu).

Setidaknya kecoa-kecoa "modern" sebagai keturunan kecoa purba, yang kini diketahui, terdiri dari 3.500 spesies dari enam keluarga. Mereka menyebar di seluruh dunia dan lingkungan kecuali di kawasan kutub.

Daya Tahan Tinggi
Dari sekian banyak spesiesnya, kecoa-kecoa yang paling terkenal adalah spesies kecoa Amerika (periplaneta americana) yang berukuran 3 cm, lalu kecoa Jerman (blattella germanica) yang tubuhnya lebih mungil yaitu 1,5 cm. Jenis lainnya adalah kecoa Asia (blattella asahinai) yang juga bertubuh kecil sepanjang 1,5 cm.

Namun satu kecoa spesies baru yang hidup di kegelapan gua Kalimantan diketahui berukuran 8-10 cm. Diduga kecoa temuan ahli zoologi LIPI Cahyo Rahmadi ini adalah kecoa terbesar yang sudah teridentifikasi.

Sebagai serangga, daya tahan kecoa memang mumpuni. Binatang ini mampu hidup selama sebulan tanpa kepala, sampai akhirnya mati kelaparan. Rahasianya, kecoa tidak butuh kepala untuk bernapas atau otak untuk mengontrol tubuh. Tidak ada kepala hanya sedikit mengganggu sensor dan kinerjanya. Ia bahkan tidak kehilangan darah. Persoalan utamanya tanpa kepala kecoa tak bisa makan. Karena itulah ia mati setelah satu bulan. Sebab kecoa hanya mampu bertahan hidup tanpa makan selama 30-an hari.

Kehebatan lainnya, kecoa termasuk spesies serangga "tahan pukul." Jika tidak sampai hancur atau remuk, kecoa bisa menahan benturan dan mampu bertahan hidup walau menderita luka. Memang mekanisme pertahanan akan merespons pukulan dengan gerakan diam seolah mati, tapi setelah itu ia akan melarikan diri. Ketahanan tubuhnya terhadap benturan disokong oleh lapisan pelindung di sekujur tubuhnya. Persis seperti baju besi pada kesatria berkuda zaman pertengahan.

Kehidupan Harian
Kecoa juga punya sistem reproduksi yang cepat. Ia mampu menyiapkan generasi baru dalam waktu singkat. Setidaknya 40 kecoa muda bisa "dilahirkan" dalam tempo 30 hari. Artinya rata-rata satu hari akan ada satu kelahiran dari satu kecoa. Maka membasmi serangga ini hampir pasti sulit dilakukan.

Pada dasarnya kecoa punya banyak musuh. Di alam bebas, nasib kecoa akan berakhir di dalam perut burung, mamalia kecil dan hewan amfibi. Kecoa di alam liar menjadi santapan lezat banyak predator serangga. Namun di lingkungan manusia, kecoa tak punya musuh yang mematikan kecuali kita.

Karena itulah beberapa spesies kecoa yang sangat terancam di lingkungan liar akan mengungsi ke lingkungan manusia. Di sini ia berkembang biak dengan pesat, beranak pinak dan membentuk koloni yang membuat kita bergidik jika menghitung angkanya.

Kecoa-kecoa "pengungsi" ini bahkansudah beradaptasi sekian lama dengan pola dan kehidupan manusia. Karena kecoa termasuk serangga yang punya sistem
"manajemen" yang prima melebihi semua jenis serangga lainnya. Ia melakukan pembagian kerja, mengkoordinir jalur perburuan dan lintasan, mempelajari setiap ancaman dan menentukan pembagian wilayah dalam koloninya.

Bahkan sistem tubuhnya dengan cepat bisa mengantisipasi racun pembasmi serangga. Ada fakta yang menunjukkan bahwa kecoa-kecoa yang selamat dari insektisida akan "berdamai" dengan racun yang tersisa di tubuhnya. Setelah berhasil menjinakkan racun itu, ia akan meneruskan kemampuan itu dari generasi ke generasi. Inilah yang termasuk kelompok kecoa "mutan" yang kebal terhadap racun pembasmi serangga.

Begitu pun, kecoa yang tergolong ordo Blattodea adalah mata rantai penting dalam siklus rantai makanan di alam liar. Karena kecoa menjadi "tumbal" makanan untuk menjamin spesies lain bisa bertahan hidup.

Maka hentikan impian Anda untuk membasmi habis si kecoa. Pemberantasan habis-habisan terhadap serangga ini akan menjadi bencana lingkungan yang besar!